Percobaan Hukum II Newton
Hukum
II Newton
Widya Edi Sekar Ayu
200322615253
widyasekar57@gmail.com
Abstrak:
dilaksanakannya praktikum Hukum
II Newton ini bertujuan untuk memverifikasi mengenai kebenaran Hukum II Newton,
serta memahami bagaimana cara kerja Hukum II Newton. Untuk memverifikasi Hukum
II Newton dilakukan percobaan sebanyak 2 kali. Yang pertama, percobaan
dilakukan dengan mengamati perubahan selisih massa M1 dan M2 dengan
massa total tetap. Perubahan selisih massa bertujuan untuk menunjukkan hubungan
antara percepatan dengan fungsi gaya. Sedangkan yang kedua, percobaan dilakukan
dengan mengubah total massa M1 dan M2 dengan selisih
massa tetap. Perubahan massa total bertujuan untuk menunjukkan hubungan antara
parcepatan dengan fungsi massa Beban bercelah digunakan untuk memvariasikan
massa M1 dan M2.
Kata
kunci: Hukum II Newton,
perubahan selisih massa, perubahan massa total
PENDAHULUAN
Hukum II Newton menyatakan bahwa bila sebuah
benda yang mempunyai massa m diberi
gaya luar sebesar F maka akan terjadi
percepatan sebesar a sesuai dengan
hubungan:
Pesawat Atwood dapat digunakan untuk memverifikasikasi Hukum II Newton. Gaya luar diperoleh dari tambahan massa (beban barcelah) pada M2 sebesar m2 dan beban tambahan m1 pada M1 dengan syarat massa m2 lebih besar daripada m1, kemudian waktu tempuh beban silinder M2 saat melawati gerbang cahaya akan diukur dengan fungsi TIMING 1. Pada percobaan ini massa dan momen inersia katrol diabaikan karena massa katrol dianggap jauh lebih kecil dibandingkan dengan masa beban silinder.
Dengan mengabaikan massa tali dan momentum
inersia katrol, maka resultan gaya (ΣF) pada beban silinder M1:
T-M1+m1g=M1+m1a
Sedangkan pada beban silinder M2:
M2+m2g-T=M2+m2a
T adalah tegangan tali dan g adalah
percepatan gravitasi. Jika kedua persamaan tersebut dijumlahkan untuk
mengeliminasi tegangan tali T, maka akan diperoleh:
[(M2+m2)-(M1+m1)]g=(M1+m1+M2+m2)g
atau
a=[(M2+m2)-(M1+m1)]g(M1+m1+M2+m2)
Untuk memverifikasi Hukum II Newton akan dilakukan 2 tahap percobaan. Yang pertama adalah mengubah selisih massa M1 dan M2 dengan massa total tetap. Perubahan selisih massa bertujuan untuk menunjukkan hubungan antara percepatan dengan fungsi gaya. Sedangkan yang kedua adalah mengubah total massa M1 dan M2 dengan selisih massa tetap. Perubahan massa total bertujuan untuk menunjukkan hubungan antara parcepatan dengan fungsi massa Beban bercelah digunakan untuk memvariasikan massa M1 dan M2.
TUJUAN
Praktikum ini bertujuan untuk memverifikasi mengenai kebenaran Hukum II Newton, serta memahami bagaimana cara kerja Hukum II Newton.
METODE
Dalam praktikum Hukum II Newton ini untuk
mengetahui cara kerja Hukum II Newton serta memverifikasi Hukum II Newton
dengan mengubah massa, maka diperlukan set-up Hukum II Newton yang terdiri dari
beban M1 dan M2, beban tambahan, benang dan tali, gerbang
cahaya, katrol, mistar, pengikat beban, timbangan, time counter, dan set
percobaan.
Praktikum ini dilakukan dengan menmbang massa M1 dan M2 kemudian menggantungkan beban silinder pada ujung-ujung tali karmudian lewatkan tali pada katrol. Pastikan juga bahwa tali pada bagian tengah pengamah beban. Jika tali tidak berada di tengah, maka sesuaikan dengan mengatur kerataan pesawal Atwood menggunakan sekrup pengatur ketegaklurusan pada bagian alas. Kemudian putar sekrup hingga tali beban berada tepat di tengan masing masing pengarah beban. Kemudian pasang pemegang beban pada sisi kiri bawah tiang. Serta pada tiang kanan, atur posisi gerbang cahaya 1 pada skala 40 cm, gerbang cahaya 2 pada skala 80 om, dan penghenti bebas tanpa lubang di bagian bawah tiang (sejajar dengan pemegang beban). Catat jarak antara gerbang cahaya 1 dan 2 sebagai nilai h.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Data yang diperoleh dari percobaan dengan fungsi TIMING I
adalah waktu tempuh saat M2 melewati gerbang cahaya 1 dan gerbang cahaya 2
sehingga dapat diperoleh nilai v1 dan v2 dengan:
Berikut
ini merupakan hasil data pengamatan percobaan Hukum II Newton:
s =0,05 m
M1 =0,103 kg
M2 =0,103 kg
h =0,22 m
Tabel 1.1 M1 dan M2
selisih massa berubah, massa total tetap
m1 (kg) |
0 |
0,005 |
0,01 |
m2 (kg) |
0,025 |
0,02 |
0,015 |
[(M2+m2)
- (M1+m1)] |
0,025 |
0,015 |
0,005 |
(M1+m1
+ M2+m2) |
0,231 |
0,231 |
0,231 |
s (m) |
0,05 |
0,05 |
0,05 |
t1 (s) |
0,05849 |
0,07815 |
0,1678 |
t2 (s) |
0,0596 |
0,08218 |
0,3634 |
v1 (m/s) |
0,85 |
0,64 |
0,298 |
v2 (m/s) |
0,84 |
0,61 |
0,137 |
a (m/s) |
0,108 |
0,065 |
0,022 |
Tabel 1.2 M1 dan
M2 selisih massa tetap, massa total berubah
m1 (kg) |
0 |
0,005 |
0,01 |
m2 (kg) |
0,005 |
0,01 |
0,015 |
[(M2+m2)
- (M1+m1)] |
0,005 |
0,005 |
0,005 |
(M1+m1
+ M2+m2) |
0,211 |
0,221 |
0,231 |
s (m) |
0,05 |
0,05 |
0,05 |
t1 (s) |
0,04864 |
0,1474 |
0,1603 |
t2 (s) |
0,00148 |
0,1751 |
0,3381 |
v1 (m/s) |
1,028 |
0,34 |
0,31 |
v2 (m/s) |
33,78 |
0,29 |
0,15 |
a (m/s) |
0,024 |
0,023 |
0,022 |
Berdasarkan hasil dari percobaan, pada saat
massa total tetap diperoleh bahwa besarnya percepatan tidak berbanding lurus
dengan massa. Tetapi ketika massa total berubah, percepatan yang dihasilkan
berbanding terbalik dengan massa.
Adapun contoh penerapan Hukum II Newton ini pada kehidupan sehari-hari. Yaitu terjadi pada sistem kerja sebuah lift yang terdapat gaya yang dapat membuat lift tersebut bergerak maupun diam. Dengan lift yang diam atau bergerak dengan kecepatan tetap maka gaya normal akan sama dengan gaya tarik bumi (w = mg). Sedangkan pada lift yang bergerak dipercepat/diperlambat, gaya tekan akan sama dengan gaya normal namun tidak sama dengan gaya tarik bumi.
KESIMPULAN
DAN SARAN
Setelah melakukan percobaan Hukum II Newton,
dapat disimpulkan bahwa percepatan dari benda tersebut tidak sebanding dengan
resultan gaya (jumlah gaya) yang bekerja pada benda tersebut. Yang mana hasil
tersebut tidak sesuai dengan Hukum II Newton yang berbunyi “percepatan dari
suatu benda akan sebanding dengan resultan gaya yang bekerja pada benda
tersebut dan berbanding terbalik dengan massa benda”. Hal ini mungkin terjadi karena kesalahan
pengukuran pada saat melakukan percobaan.
Komentar
Posting Komentar